Ciri Fisik Perkutut Katuranggan Bagian Kepala: Simbol Kewibawaan dan Kepemimpinan

Kenali ciri dan tuah perkutut katuranggan dari bentuk kepala—jambul, alis, hingga postur unik yang dipercaya membawa pamor, rezeki, dan perlindungan.

Dalam dunia perkutut katuranggan, ciri bagian kepala sering dianggap sebagai titik utama yang menunjukkan karakter, tuah, dan kedudukan seekor burung perkutut. Bentuk kepala lengkap dengan jambul, alis, dan garis-garis tipis di wajah dipercaya menyimpan simbolisme kuat tentang kharisma, jiwa kepemimpinan, serta pancaran energi batin sang pemilik. Tak heran jika banyak pecinta perkutut memilih burung berdasarkan keistimewaan di bagian ini.

Berikut adalah beberapa jenis perkutut katuranggan yang memiliki ciri khas pada bagian kepala dan dipercaya membawa berbagai tuah:

1. Perkutut Katuranggan Songgo Ratu

Perkutut Songgo Ratu dikenal sebagai burung paling langka dengan ciri khasnya yaitu jambul putih menyerupai mahkota di atas kepalanya. Burung ini memiliki kepala dan dada berwarna putih pucat, paruh dan kaki berwarna gelap, serta bulu dominan gelap. Suara kicauannya kecil dan halus, serta cenderung lebih suka berada di tempat sepi seperti goa atau lokasi wingit. Dalam kepercayaan Jawa, Songgo Ratu dipercaya membawa tuah besar seperti meningkatkan kewibawaan, menarik rezeki, menolak gangguan gaib, serta melancarkan karier dan jabatan. Namun, memelihara burung ini memerlukan kesiapan spiritual, karena tanpa itu dapat menimbulkan efek negatif seperti rasa gelisah atau gangguan spiritual di rumah.

2. Perkutut Katuranggan Satrio Pinayungan

Perkutut Satrio Pinayungan memiliki ciri utama berupa bulu putih di tengah kepalanya yang terus tumbuh meski dicabut atau rontok saat mabung. Burung ini dipercaya membawa tuah perlindungan dan keselamatan bagi pemiliknya, serta dapat meningkatkan derajat dan kedudukan. Karena kelangkaannya, penting untuk berhati-hati terhadap oknum yang mencoba memalsukan ciri tersebut.

3. Perkutut Katuranggan Sumping Ratu

Perkutut Sumping Ratu memiliki ciri khas dua helai bulu putih sejajar di atas telinga kanan dan kiri, menyerupai hiasan "sumping" dalam budaya Jawa. Dalam filosofi Jawa, "ratu" merupakan singkatan dari "roso kang tumoto", yang berarti rasa keadilan yang tertata. Burung ini dipercaya membawa tuah berupa kebijaksanaan, ketenangan batin, dan kemampuan mengambil keputusan yang adil.

4. Perkutut Katuranggan Wilis

Perkutut Katuranggan Wilis dikenal karena bulu putih di dekat mata serta pamor yang dipercaya membawa kewibawaan dan rejeki. Burung ini memiliki tubuh yang kokoh dan perilaku agresif, mencerminkan kekuatan auranya. Dipercaya dapat menarik keberuntungan dan melindungi dari energi negatif, namun harus dipelihara dengan niat baik dan kesiapan batin.

5. Perkutut Katuranggan Bodronoyo

Perkutut Bodronoyo memiliki ciri khas kepala yang selalu mendongak ke atas, mencerminkan filosofi "Bodro Noyo" yang berarti "utusan untuk membangun kesejahteraan". Burung ini dipercaya membawa tuah berupa ketenangan batin, kebijaksanaan, dan kewibawaan, mirip dengan Perkutut Noroyono yang kontras karena menunduk.

6. Perkutut Katuranggan Noroyono

Perkutut Katuranggan Noroyono memiliki kepala yang selalu menunduk, bahkan saat berdiri tegak. Ini mencerminkan sifat rendah hati dan keseriusan. Terinspirasi dari tokoh Narayana (Dewa Wisnu), burung ini dianggap sebagai pelindung dan cocok bagi mereka yang menjunjung tinggi nilai spiritual.

7. Perkutut Katuranggan Sengkang Negoro

Perkutut Sengkang Negoro memiliki pola lurik dari leher ke kepala serta bulu "mathi" yang berdiri tegak. Dikenal membawa berkah untuk meraih pangkat dan kewibawaan. Cocok bagi mereka yang ingin mencapai posisi terhormat dalam masyarakat.

8. Perkutut Katuranggan Garuda Krida

Perkutut Katuranggan Garuda Krida, atau "Jambul Garuda", memiliki jambul di belakang kepala yang menyerupai burung Garuda. Dalam kepercayaan Hindu, Garuda adalah simbol kebebasan dan keadilan. Perkutut ini dipercaya memberi kekuatan spiritual dan keberanian dalam tindakan.

9. Perkutut Katuranggan Pathak Warak

Perkutut Pathak Warak memiliki kepala botak tanpa bulu hingga tampak tulangnya. Meski tampak cacat, kondisi ini justru dianggap sebagai keistimewaan dan diyakini membawa tuah penangkal bala dan keberanian. Tidak disarankan untuk orang yang mudah emosional karena energinya cukup kuat.

Penutup

Kepala perkutut bukan sekadar bagian tubuh biasa, tetapi menjadi simbol dari pancaran watak, keberuntungan, dan posisi sosial seseorang dalam tradisi Jawa. Melalui bentuk dan ciri-ciri di bagian kepala, para pakar katuranggan dapat membaca banyak hal yang tersembunyi di balik fisik seekor perkutut. Oleh sebab itu, mengenali katuranggan dari kepala adalah langkah penting dalam menilai kualitas dan tuah seekor burung perkutut.

Tertarik dengan ciri katuranggan lain selain bagian kepala? Baca juga: Ciri Perkutut Berdasarkan Leher.

Blog ini saya buat sebagai ruang untuk menyalurkan ide dan informasi yang saya pelajari, dengan harapan bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi pembaca. Terima kasih atas kunjungannya!

Post a Comment