Perkutut Songgo Buwono: Ciri Khas, Mitos, dan Tuahnya

Perkutut Sangga Bhuana dikenal sebagai katuranggan baik yang dipercaya membawa keberuntungan. Simak ciri fisik dan mitos yang menyertainya.

Memelihara perkutut tidak seperti memelihara burung lainnya. Ada beberapa hal yang membedakan perkutut dengan jenis burung lain. Bagi pecinta perkutut, pasti akrab dengan mitos tentang katuranggan baik dan buruk. Salah satu jenis perkutut katuranggan adalah Songgo Buwono, yang dikenal memiliki ciri mathi yang baik.

Yang menarik dari katuranggan perkutut adalah adanya ciri khas fisik yang dipercaya membawa makna tertentu. Banyak orang meyakini bahwa setiap jenis katuranggan memiliki yoni dan pamor tersendiri. Karena itu, seekor perkutut bisa dihargai sangat mahal dan menjadi incaran kolektor.

Katuranggan Baik dan Buruk

Katuranggan mengacu pada ciri fisik dan sifat unik yang dimiliki oleh burung perkutut. Pada dasarnya, ciri-ciri ini dianggap tidak lazim jika dibandingkan dengan perkutut biasa. Namun, secara turun-temurun, ciri tersebut dikaitkan dengan hal-hal gaib atau keberuntungan tertentu.

Ada perkutut yang dikategorikan sebagai katuranggan baik maupun buruk. Katuranggan baik dianggap sebagai perkutut pembawa keberuntungan, sedangkan katuranggan buruk diyakini sebagai perkutut pembawa kesialan.

Contoh katuranggan baik antara lain: mercuci, wisnu murti, udan mas, candra sabda, rupo cahyo, pendawa mijil, dan lurah. Sedangkan yang dianggap buruk meliputi: buntel mayit, brahma suku, dan kelabang kapipit.

Kepercayaan ini diwariskan turun-temurun. Namun di zaman modern, sebagian pecinta perkutut lebih memilih bersikap netral atau tidak mempercayainya. Sejatinya, bagi orang beragama, segala sesuatu kembali kepada kehendak Tuhan Yang Maha Esa.

Ciri dan Mitos Perkutut Songgo Buwono

Songgo Buwono termasuk dalam kategori katuranggan baik. Diyakini, memelihara jenis ini dapat membawa keberuntungan dan kelancaran dalam pekerjaan. Ciri utamanya adalah adanya sehelai bulu putih di bagian punggung, yang tidak sejajar dengan bulu lain. Ini menjadi penanda khas menurut kepercayaan turun-temurun.

Keyakinan terhadap mitos katuranggan sepenuhnya kembali pada pribadi masing-masing. Yang terpenting, kita percaya bahwa segala kejadian adalah atas kehendak Tuhan. Burung, seperti halnya obat dan dokter, hanyalah perantara dalam hidup.

Perkutut Songgo Buwono dengan ciri unik tersebut digemari karena nilai simboliknya. Apakah Anda termasuk orang yang mempercayai mitosnya? Semoga informasi ini bermanfaat!

Blog ini saya buat sebagai ruang untuk menyalurkan ide dan informasi yang saya pelajari, dengan harapan bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi pembaca. Terima kasih atas kunjungannya!

Post a Comment