Burung perkutut kini kembali diminati. Tak hanya kalangan senior, banyak anak muda juga mulai belajar cara beternak perkutut agar cepat bertelur dan berkembang. Secara umum, jenis perkutut dibagi menjadi tiga: perkutut lokal, perkutut bangkok, dan perkutut silangan.
Cara Beternak Perkutut Bangkok yang Efektif
1. Pemilihan Indukan yang Bagus
Pilih indukan perkutut yang sehat dan berkualitas. Idealnya, usia indukan antara 6–7 bulan, meskipun ada yang menyarankan mulai 4 bulan agar lebih mudah dijodohkan. Ciri indukan bagus adalah suara depan, tengah, dan akhir yang baik, serta ketukan irama yang merdu. Banyak kung mania juga mempertimbangkan katuranggan atau keturunan perkutut juara.
2. Persiapkan Kandang Penangkaran
Gunakan kandang yang aman dan nyaman. Kandang ideal biasanya berukuran 100–180 cm panjang, 60 cm lebar, dan tinggi 45–180 cm. Lantai cukup menggunakan tanah atau pasir. Bahan kandang bisa dari kawat ram atau bambu yang kuat agar tidak mudah digigit tikus.
3. Proses Penjodohan
Jodohkan perkutut jantan dan betina dengan menempatkan mereka dalam kandang bersekat. Jika sudah terlihat rukun dan tidak saling menyerang, lepaskan sekat. Umumnya, proses penjodohan memakan waktu 3–7 hari tergantung kecocokan karakter burung.
4. Pemberian Pakan Bernutrisi
Pakan terbaik untuk perkutut ternak adalah campuran milet putih, jewawut, ketan hitam, dan biji kenari. Bisa juga ditambah ramuan herbal atau vitamin agar burung lebih gacor dan cepat produksi. Berikan juga grit (serbuk mineral) untuk membantu pencernaan.
5. Perawatan Harian dan Kebersihan
Selalu jaga kebersihan kandang, ganti air minum setiap hari, dan mandikan burung secara berkala. Hindari stres atau gangguan suara bising agar proses bertelur tidak terganggu. Pastikan juga suhu kandang tidak terlalu panas atau lembap.
Pemilihan indukan jantan dan betina sangat penting. Pelajari pula ciri perkutut jantan dan betina dan cara merawat perkutut lokal katuranggan.
Penutup
Dengan memperhatikan langkah-langkah di atas, budidaya perkutut bangkok dapat memberikan hasil yang maksimal. Kunci utama adalah ketelatenan, kesabaran, dan pemilihan indukan yang tepat.