Kepercayaan terhadap weton dan perkutut sangat melekat dalam budaya Jawa. Weton dianggap sebagai penentu karakter dan nasib seseorang, sementara burung perkutut diyakini memiliki energi spiritual yang bisa memberi pengaruh baik atau buruk. Oleh karena itu, penting untuk mencari kecocokan antara weton dan perkutut sebelum memeliharanya, agar tuah burung benar-benar memberikan manfaat.
Apa Itu Weton?
Weton adalah hari kelahiran seseorang berdasarkan penanggalan Jawa, yang merupakan kombinasi antara hari (Senin sampai Minggu) dan pasaran (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon). Setiap kombinasi memiliki makna tersendiri yang memengaruhi karakter, rezeki, jodoh, dan bahkan kecocokan dengan hewan peliharaan spiritual seperti perkutut.
Hubungan Weton dan Burung Perkutut
Dalam tradisi primbon Jawa, setiap jenis perkutut memiliki energi tertentu. Jika energi burung bertabrakan dengan energi pemiliknya, bisa menyebabkan gangguan, dari rezeki seret hingga suasana rumah yang tidak nyaman. Sebaliknya, jika cocok, maka tuah burung akan maksimal: mendatangkan ketenangan, keberuntungan, dan perlindungan gaib.
Contoh Kecocokan Berdasarkan Weton
Berikut ini beberapa contoh keyakinan yang berkembang dalam mencocokkan weton dan perkutut:
- Weton dengan neptu tinggi (misalnya Minggu Pahing, Senin Legi): cocok dengan perkutut bertuah seperti Songgo Ratu atau Raja Ngebrak.
- Weton dengan neptu sedang: lebih baik memelihara perkutut netral seperti Lurah atau Perkutut Pembawa Rezeki.
- Weton dengan neptu rendah: hindari perkutut bertuah yang terlalu kuat auranya, seperti Buntel Mayit.
Namun demikian, semua ini tetap bergantung pada keyakinan masing-masing individu.
Tanda-Tanda Burung Tidak Cocok dengan Pemilik
Konon, jika burung perkutut tidak cocok dengan weton pemiliknya, akan muncul tanda-tanda sebagai berikut:
- Burung sering gelisah atau tidak mau bersuara
- Suasana rumah terasa berat atau sering terjadi konflik
- Pemilik sering sakit atau mengalami kerugian mendadak
Jika tanda-tanda ini muncul, disarankan untuk melakukan “ruwatan” atau mengembalikan burung kepada orang yang lebih cocok secara spiritual.
Bagaimana Menentukan Kecocokan?
Biasanya, kecocokan weton dan perkutut dicek oleh orang yang memahami primbon Jawa atau dukun sepuh. Namun, bagi Anda yang tidak memiliki akses ke sesepuh, bisa menggunakan panduan neptu sebagai dasar sederhana:
- Hitung neptu hari dan pasaran kelahiran Anda
- Bandingkan dengan energi burung (tinggi, sedang, rendah)
- Pastikan energinya tidak terlalu kontras atau bertabrakan
Ritual Memelihara Perkutut Bertuah
Jika Anda sudah menemukan burung yang cocok dengan weton, sebaiknya lakukan beberapa langkah spiritual seperti:
- Memberi nama pada burung sebagai bentuk penghormatan
- Membersihkan sangkar secara rutin dan memberi doa
- Melakukan selamatan kecil saat awal memelihara
Hal ini dipercaya bisa membantu menjalin ikatan batin antara burung dan pemilik, serta memperkuat energi positif yang dimiliki perkutut tersebut.
Pandangan Modern
Bagi sebagian orang modern, mungkin keyakinan ini dianggap takhayul. Namun, di balik mitos, sebenarnya tersimpan pesan moral: bahwa setiap tindakan harus dilakukan dengan niat baik, ketulusan, dan keseimbangan. Bahkan jika tidak percaya, memelihara perkutut dengan penuh kasih dan perhatian tetap membawa kebaikan tersendiri.
Kesimpulan
Kecocokan antara weton dan burung perkutut merupakan bagian penting dalam kepercayaan spiritual masyarakat Jawa. Meskipun tidak semua orang mempercayainya, tradisi ini tetap lestari sebagai warisan budaya yang unik. Bagi Anda yang ingin memelihara perkutut bertuah, memahami kecocokan antara weton dan jenis burung perkutut bisa menjadi langkah bijak untuk menciptakan harmoni spiritual antara pemilik dan peliharaannya.
Dalam tradisi primbon Jawa, perkutut yang sesuai dengan weton pemiliknya diyakini dapat mendatangkan hoki dan keberuntungan. Untuk memperdalam pemahaman, Anda bisa membaca juga artikel Arti Mitos Perkutut Menurut Primbon Jawa serta Perkutut Pembawa Rezeki berdasarkan ciri-cirinya.