Makna Perkutut Katuranggan Candra Sabda dalam Budaya Jawa
Ada banyak sekali jenis perkutut katuranggan yang dikenal dalam budaya Jawa. Beberapa sumber bahkan mencatat lebih dari 80 jenis. Setiap katuranggan memiliki ciri khas, mitos, yoni (energi batin atau spiritual), dan pamor (aura atau daya tarik alami) yang berbeda-beda. Di antara sekian banyak jenis tersebut, Candra Sabda termasuk yang populer karena dianggap membawa energi positif.
Apa Itu Perkutut Katuranggan?
Dalam tradisi Jawa, "katuranggan" adalah ilmu yang membahas ciri fisik dan sifat makhluk hidup, termasuk burung perkutut. Istilah ini berasal dari kata "katura" (mengemukakan) dan "angga" (tubuh), yang merujuk pada penilaian karakter atau keberuntungan seseorang berdasarkan bentuk tubuh atau tanda fisik seekor perkutut. Perkutut berkaturanggan dipercaya dapat membawa keberuntungan, ketenangan, atau peringatan tergantung jenisnya.
Perkutut Katuranggan Candra Sabda
Salah satu katuranggan yang paling disukai adalah Candra Sabda. Nama "Candra" berarti bulan, dan "Sabda" berarti ucapan atau suara. Maka, Candra Sabda dapat dimaknai sebagai “suara rembulan” — menenangkan, bersinar dalam kegelapan, dan membawa kesejukan batin.
Ciri dan Mitos Candra Sabda
Perkutut Candra Sabda memiliki ciri khas berupa bulu putih di bagian pundaknya. Warna ini dianggap menyerupai cahaya bulan. Masyarakat Jawa percaya bahwa burung ini mampu memancarkan energi kebahagiaan dan ketenangan.
- Menumbuhkan rasa tenang dalam rumah tangga
- Memudahkan seseorang menarik simpati orang lain
- Meningkatkan keharmonisan sosial
Manfaat Spiritual Candra Sabda
Dipercaya bahwa yoni dari Candra Sabda bersifat cerah dan terbuka. Artinya, burung ini mampu menyerap dan memancarkan energi positif. Pamor-nya cenderung menenangkan dan membawa kesan sejuk pada lingkungan sekitarnya. Karena alasan inilah, Candra Sabda sering dipilih oleh mereka yang menginginkan kestabilan batin dan relasi sosial yang harmonis.
Kenapa Banyak Orang Memelihara Perkutut?
Di masyarakat Jawa, memelihara perkutut bukan sekadar hobi, tapi juga bentuk laku spiritual dan simbol status sosial. Beberapa alasan umum orang memelihara burung ini antara lain:
- Dianggap memiliki kekuatan magis atau ghaib
- Dipercaya membawa keberuntungan dan rezeki
- Melambangkan kesetiaan dan ketekunan
- Digunakan dalam ritual atau pesugihan (dalam konteks mitos)
- Simbol kejantanan dan status sosial zaman dulu
Katuranggan Baik vs Buruk
Perkutut katuranggan dibedakan menjadi dua golongan besar:
- Katuranggan baik: Membawa keberuntungan, wibawa, rejeki, dan keharmonisan
- Katuranggan buruk: Dianggap membawa sial, pertengkaran, penyakit, atau kesulitan ekonomi
Namun demikian, kepercayaan ini sangat dipengaruhi budaya lokal dan tidak selalu dianggap mutlak. Bagi sebagian orang, semua perkutut baik asalkan dipelihara dengan kasih sayang dan niat yang baik.
Artikel Terkait
- Makanan Burung Perkutut yang Bagus Untuk Kesehatan
- 9 Jenis Perkutut yang Harus Dihindari Menurut Mitos
- Jenis-Jenis Perkutut Bertuah dan Energi Positifnya
Penutup
Perkutut Candra Sabda adalah salah satu simbol budaya Jawa yang sarat makna. Selain bentuk dan suaranya yang indah, kepercayaan yang melekat padanya membuatnya dihormati di kalangan pecinta perkutut. Namun, apapun mitos yang beredar, pada akhirnya semua bergantung pada keyakinan pribadi. Selama tidak bertentangan dengan akidah dan niat kita baik, memelihara burung ini bisa menjadi sarana untuk mendekatkan diri pada ketenangan batin dan kehidupan yang harmonis.