Di dunia kung mania, dikenal dua jenis perkutut: perkutut Bangkok dan perkutut lokal. Keduanya memiliki ciri fisik dan asal-usul yang berbeda. Perkutut Bangkok sering dianggap berasal dari Bangkok, Thailand, sedangkan perkutut lokal merupakan burung asli hutan-hutan Indonesia.
Asal Usul Perkutut Bangkok yang Ternyata dari Jawa
Menurut beberapa ahli, perkutut Bangkok sebenarnya berasal dari Pulau Jawa. Burung ini dibawa ke Thailand oleh pekerja romusha dari Jawa pada masa penjajahan Jepang sekitar tahun 1942–1945. Di Thailand, burung ini disebut nukhao chewah, yang berarti “burung Jawa”.
Popularitas burung ini membuat warga Thailand mulai membudidayakannya, khususnya di daerah Channa, sekitar 400 km dari Bangkok. Sejak tahun 1950-an, perkutut berkualitas dari Jawa terus dikirim ke sana untuk dikembangbiakkan.
Karena sejarah panjang tersebut, beberapa ahli berpendapat bahwa istilah “perkutut Bangkok” sebenarnya kurang tepat, karena burung ini berasal dari Indonesia, khususnya dari Jawa.
Perkutut Bangkok sebagai Klangenan
Perkutut Bangkok kini menjadi primadona di kalangan pecinta burung Nusantara. Suara anggungannya yang ngebas, panjang, dan berirama teratur menjadi daya tarik utamanya. Sementara itu, perkutut lokal tetap memiliki tempat tersendiri karena keistimewaan katuranggan dan nuansa mistis yang melekat padanya.
Setiap katuranggan perkutut dipercaya memiliki arti dan energi tersendiri bagi pemiliknya. Dengan meningkatnya minat, peternakan perkutut Bangkok pun kini menjamur di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu ciri khas perkutut Bangkok adalah adanya ring pada kaki yang menandakan trah atau garis keturunannya.
Perkutut Bangkok tidak hanya dikenal karena kualitas suaranya, tetapi juga karena diyakini membawa tuah atau keberuntungan oleh sebagian orang.
Untuk mengenal lebih jauh perbedaannya dengan jenis lokal, simak artikel Perbedaan Perkutut Lokal dan Bangkok. Jika Anda tertarik pada jenis-jenis yang bertuah, baca juga Jenis-Jenis Burung Perkutut Bertuah dan Artinya.