Berbicara mengenai burung perkutut, sulit rasanya tidak membahas mengenai katuranggannya juga. Karena memang perkutut katuranggan menjadi salah satu daya tarik perkutut itu sendiri selain dari suaranya yang merdu. Ketika perkutut katuranggan ini menjadi menarik, maka akan diikuti juga dengan pamor, mitos maupun yoni-nya.
Salah satu jenis perkutut katuranggan adalah Perkutut Hitam Wisnu Wicitra. Jenis ini dipercaya membawa keberuntungan bagi pemiliknya. Mitos ini sudah dipercaya secara turun-temurun dan masih diyakini oleh banyak kalangan pecinta perkutut hingga sekarang. Perkutut hitam juga dikenal dengan sebutan perkutut cemani, termasuk varian seperti Perkutut Mata Hitam dan Perkutut Wisnu Murti.
Macam Jenis Katuranggan Perkutut Hitam
Perkutut hitam cukup populer di kalangan pecinta perkutut. Warna hitam pada tubuhnya dianggap unik, membawa aura keistimewaan, dan dipercaya sebagai penolak bala. Berikut beberapa jenisnya:
- Wisnu Murti: Hitam pada kaki, paruh, dan mata. Baik untuk dipelihara.
- Wisnu Mangenu: Seluruh tubuh berbulu hitam. Baik untuk dipelihara.
- Wisnu Kucem: Hitam berupa bercak-bercak. Tidak baik untuk dipelihara.
- Kresna Genthaning: Hitam di bagian leher. Tidak baik untuk dipelihara.
Jenis-jenis di atas merupakan kepercayaan turun-temurun yang diyakini membawa pengaruh baik atau buruk. Percaya atau tidaknya kembali kepada keyakinan masing-masing.
Baca juga:
Ciri dan Yoni Perkutut Hitam Wisnu Wicitra
Perkutut Wisnu Wicitra merupakan jenis perkutut hitam yang termasuk katuranggan baik. Ciri utamanya adalah warna hitam yang terdapat pada bagian leher dan kaki. Kata “wicitra” berarti pesona atau keunikan yang menonjol, mencerminkan daya tarik dari perkutut ini.
Dipercaya bahwa memelihara Perkutut Wisnu Wicitra akan membawa keberuntungan dalam hidup. Mitos ini sudah dipegang lama oleh para pecinta perkutut. Tentu, mempercayainya atau tidak adalah pilihan masing-masing.
Yang paling penting adalah keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah atas kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Perkutut, seperti halnya obat atau dokter, hanyalah perantara.